Rabu, 19 Februari 2014

Tugas Ketiga PRD : Decision Matrix of Robot

PRD-KELOMPOK 3
  1. 16513038 Randi Chilyon Alfianto
  2. 16513084 Nurul Fadilah
  3. 16513134 Lenny Putri Yulianti
  4. 16513138 Eveline Purnomo
  5. 16513140 Muhammad Ghifari
  6. 16513188 Alyssa Diva Mustika
  7. 16513218 Taufiq Abdullah Salim
  8. 16513254 Riyani Prima Dewi
  9. 16513       Nanur
  10. 16513308 Bimo Aryo Tyasono
  11. 16513       Fifty Mediasarsi

Criteria:
1.       Minimize the information
2.       Maintain the independence
3.       Ease of manufacture
4.       Robustness
5.       Adjustability
6.       Cost
Organization of the Decision Matrix :
No
Evaluation Criteria
Wt
Concept A
Concept B
Concept C
Val 1
Wt x Val 1
Val 2
Wt x Val 2
Val 3
Wt x Val 3
1.       
Minimize the information
0.1
5
0.5
6
0.6
5
0.5
2.       
Maintain the indepence
0.1
2
0.2
9
0.9
6
0.6
3.       
Ease of manufacture
0.4
3
1.2
4
1.6
8
3.2
4.       
Robustness
0.2
6
1.2
2
0.4
4
0.8
5.       
Adjustability
0.15
5
0.75
3
0.45
6
0.9
6.       
Cost
0.05
3
0.15
5
0.25
7
0.35
Total
1

4

4.2

6.35

Note :
1.       Concept  A: Robot Evakuasi
2.       Concept  B: Robot Penahan Sampah
3.       Concept C : Robot Hiburan
Jadi konsep robot yang dipilih adalah konsep C yaitu konsep Robot Hiburan. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai alasan kelompok 3 untuk memilih konsep C.
1.       Robot Hiburan dinilai lebih simpel dan feasible untuk dibuat.
2.       Robot Hiburan dapat digunakan pada kondisi bencana alam manapun karena fungsi dari Robot Hiburan adalah untuk menghilangkan trauma dari korban dan untuk hiburan di pengungsian.
3.       Dari segi harga, Robot Hiburan bersifat fleksibel, dapat dibuat dengan biaya yang sangat murah dan bisa juga menjadi agak mahal bila fitur yang diberikan lebih banyak
4.       Robot Hiburan memiliki dampak positif di bidang psikologis para korban bencana alam, khususnya anak-anak. Dampak di bidang jasmani dan material dapat diselesaikan dengan ‘mudah’, tetapi dampak di bidang rohani harus mendapat penanganan yang lebih agar tidak menimbulkan trauma untuk ke depannya

Oleh karena itu, Robot Hiburan dipilih agar dapat menjadi inovasi baru yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat korban bencana alam, khususnya anak-anak yang merupakan generasi muda bangsa. 

Rabu, 12 Februari 2014

Tugas 2 PRD : Tiga Desain Robot Bencana

Kelompok 3
1. 16513038 Randi Chilyon Alfianto
2. 16513084 Nurul Fadilah
3. 16513134 Lenny Putri Yulianti
4. 16513140 Muhammad Ghifari
5. 16513138 Eveline Purnomo
6. 16513188 Alyssa Diva Mustika
7. 16513218 Taufiq Abdullah Salim
8. 16513254 Riyani Prima Dewi
9. 16513        Nanur
10. 16513308 Bimo Aryo Tyasono 
11. Fifty Mediasarsi

 I. Robot Pencari Korban dengan sistem GPS

Robot ini kami sebut dengan TAOST Robot, yang merupakan kepanjangan dari The Assistant of SAR Team.  Adapun robot ini didesain dengan tujuan agar mampu membantu para tim penyelamat dalam pencarian korban bencana alam:

  • Dapat mendeteksi keberadaan korban di sekitarnya .
  • Memiliki komponen yang dapat memberikan data kepada tim penyelamat.
  • Mampu membawa peralatan P3K. Dengan tujuan agar korban bencana bisa mendapatkan pertolongan pertama & mampu  bertahan hidup sebelum akhirnya dievakuasi.                                      
Beberapa penjelasan spesifikasi:
a. Pengontrolan dengan operator jarak jauh / remote control.
b. Sistem GPS.
    Memberikan data posisi bagi tim penyelamat untuk menjangkau daerah bencana.
c. Bergerak dengan sistem penggerak tank (continuous track).
   Untuk mempermudah robot melewati berbagai medan yang tidak menentu & lebih stabil dalam sistem navigasi.
d. Sensor  thermal (wireless).
  Dengan tujuan agar si operator bisa melihat suhu objek dan pergerakkan objek tersebut.      Sehingga dapat membedakan mana manusia yang masih hidup dan mana yang tidak (mayat).
e. Sensor gas.
     Untuk mendeteksi bahaya gas di daerah bencana.
f. Sensor jarak.
  Untuk keperluan navigasi dasar dari robot yang akan dikontrol. Jika terdapat halangan, direpresentasikan sebagai penghitungan jarak yang dekat dari sensor jarak, maka robot tidak akan terus bergerak dan menabrak halangan tersebut.
g. Sensor Accelerometer.
    Untuk mengetahui kemiringan robot.
h. Baling-baling
    Dengan tujuan agar robot tetap dapat melakukan pencarian saat terjadi banjir maupun pasca tsunami. Baling-baling ini mulanya tertanam di dalam badan robot, dan akan dapat muncul / berfungsi ketika sang operator menekan sebuah tombol control.


Design Step 1: Break the problem down into constituent bits     


Step 2: Brainstorm alternative concepts for each function and assemble the results in a classification scheme        




Step3: Combine the best subfunctions

Total Concept  I         = A1 + B1 + C2 + D1 + E2 + F3 + G3 -- Konsep Pilihan Kami
Total Concept  II        = A3 + B2 + C1 + D2 + E3 + F2 + G1 
Total Concept  III       = A2 + B3 + C3 + D3 + E1 + F1 + G2


NB : Penjelasan tentang alasan konsep yang dipilih ada diatas
Step4: Concept Sketch



2. Robot Penahan Sampah

Robot ini menahan sampah yang mulai mengalir dari sungai. Sampah ditahan agar saluran air tidak tersumbat dan pada akhirnya mengakibatkan bencana banjir. Kami ingin melakukan pencegahan banjir dengan dibuatnya konsep robot ini.
Jaring akan dipasang di setiap sungai, ketika jaring penuh terisi penuh oleh sampah, hal ini akan segera diketahui oleh sensor yang dipasang apda timbangan jaring ketika sensor mengirimkan sinyal ke kapasitor, maka kapasitor akan memberikan energi secukupnya kepada pompa hidrolik untuk menaikkan jaring ke permukaan lalu sampah akan dipindahkan ke truk sampah untuk dibuang. Energi yang tersimpan di kapasitor adalah energi yang diperoleh dari konversi energi arus sungai yang menggerakkan kincir air.

Design Step 1: Break the problem down into constituent bits     


Step 2: Brainstorm alternative concepts for each function and assemble the results in a classification scheme        


Step3: Combine the best subfunctions
Kombinasi yang kami pilih:

  • Movement : Untuk gerakan menutup penyaring sampah digunakan pompa hidrolik
  • Jaring-jaring : Dipilih Stainless Steel agar tidak mudah berkarat (tahan air, sesuai step 1)
  • Sumber tenaga: Tenaga air lebih efisien karena robot ini akan bekerja di sungai
  • Kontrol : Menggunakan sensor agar lebih mudah dioperasikan walaupun tanpa ada manusia yang mengawasi. Manusia tidak mungkin terus-menerus mengawasi sampah yang menumpuk

Step4: Concept Sketch



3. Robot Penghibur
Robotnya itu bakal digunakan untuk menghibur dan melayani masyarakat akibat bencana alam, terutama anak anak. Robotnya pun diusahakan didesain dengan program sesimpel mungkin supaya mudah digunakan.

Fitur Robot:

  • Menyanyi
  • Membawa konsumsi para korban
  • Menyapa korban
  • Game
  • Dongeng dengan suara

Design Step 1: Break the problem down into constituent bits     


Step 2: Brainstorm alternative concepts for each function and assemble the results in a classification scheme        


Step3: Combine the best subfunctions

Kombinasi yang kami pilih:

  • Movement : roda soalnya lebih fleksibel dan lebih gampang buat dimodifikasi
  • Material : Bahannya dari plastik supaya mudah dimodif juga dan yaa mudah didapatkan
  • Sumber tenaga: Tenaganya aki soalnya kalau baterai cepat habis, kalau listrik gamungkin di pengungsian banyak manfaatin listrik, jadi dipakai aki.
  • User interaction: Interaksinuya dengan manusia pakai tombol soalnya itu yang paling feasible dan lumayan gampang dipahami kalau bagi masyarakat umum
  • Bentuk Robot: Modelnya mirip kartun simpel gitu biar masyarakat khususnya anak anak tertarik buat menggunakan robotnyaa
Step4: Concept Sketch




Rabu, 05 Februari 2014

Tugas 1 PRD

Robot penyelesaian masalah bencana yang terjadi.

Ide yang ditawarkan adalah membuat satu set mobil multifungsi (momu). Momu berbentuk seperti bus besar yang bisa digunakan sebagai alat transportasi dan juga posko yang nyaman. Dalam momu ini tersedia "alat transportasi mini" yang bisa dimanfaatkan tim SAR untuk mencari orang-orang yang hilang. Dalam momu juga terdapat pemasak makanan otomatis dan robot-robot medik untuk merawat pasiennya.

Ini adalah sketsa dari mobil multifungsi.

Rabu, 11 Desember 2013

Quiz 2 PRD

1.  Rekayasa adalah rancangan dan analisis kreatif yang memanfaatkan energi, material, gerak dan informasi untuk melayani kebutuhan manusia dengan cara yang inovatif.
Desain adalah proses untuk membuat dan menciptakan objek kreatif yang baru untuk melayani kebutuhan manusia.
Persamaan : sama sama bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk melayani kebutuhan manusia
Perbedaan : rekayasa lebih fokus kepada teknikal benda, seperti bagaimana benda itu dibuat, material yang digunakan, biaya, konsep sains yang digunakan, dan lain-lain. Desain lebih fokus kepada bentuk estetika dari benda tersebut.
2.    Peran terpenting rekayasa dan desain dalam masyarakat adalah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan dan/atau tantangan yang dihadapi saat ini dengan cara yang inovatif, serta menciptakan dan memanfaatkan peluang bagi kehidupan dan kesejahteraan umat manusia yang lebih baik di masa mendatang 
3.     Maksud dari insinyur adalah sebuah profesi dapat dilihat dari pengertian profesi. Profesi adalah janji untuk memenuhi kebutuhan kewajiban untuk melakukan suatu tugas khusus secara permanen, ditandai dengan adanya kode etik. Seorang insinyur pun juga dituntut untuk dapat memenuhi kewajiban dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang inovatif meliputi sains, seni, teknologi, ekonomi, dan bisnis. Janji seorang insinyur pun juga ditunjukkan dengan adanya kode etik insinyur.
4.   Kode etik menjadi hal yang utama dalam profesi insinyur sebagai dasar atau acuan engineer untuk tidak memanfaatkan kemampuannya dalam melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Kode etik engineer pun bisa dijadikan pelindung untuk dapat menolak permintaan-permintaan yang meminta seorang engineer melakukan hal yang illegal.
5.      Langkah-langkah umum seorang insinyur dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut.
      a. Need  : mengetahui masalah yang akan dipecahkan
      b. Know : mengetahui sumber daya apa saja yang dipunyai untuk membantu insinyur memecahkan masalah
      c. How  : menemukan konsep dan metode yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut
      d. Solve : menyelesaikan masalah dengan metode yang didapat menggunakan sumber daya yang dipunya
      e. Check : melakukan pengecekan untuk meminimalisir kesalahan dan menghindari hal yang tidak diinginkan sebelum di publikasikan ke masyarakat
6.    Pengetahuan mengenai energi memegang peran begitu penting dalam rekayasa karena seorang rekayasawan tidak akan bisa merancang dan menciptakan solusi permasalahan manusia tanpa pengetahuan energi. Pengetahuan tentang energi menjadi salah satu landasan seorang engineer untuk menciptakan solusi yang tepat dan inovatif.
7.   Maksud gambar dalam kaitannya dengan konsep rekayasa dan desain adalah seorang engineer melakukan tugasnya untuk dapat melakukan rekayasa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan hasilnya dapat menyelesaikan atau mengurangi permasalahan yang terjadi. Dalam proses menciptakan solusi permasalahan masyarakat, seorang engineer akan menemukan berbagai kendala yang ditandai dengan adanya tanjakan pada rute perjalanannya. Selain itu, seorang engineer juga harus mempunyai berbagai aspek ilmu, seperti mesin, seni, dan rasa untuk ingin melayani masyarakat.
8.     Alat untuk menimbang berat bumi.
     Membuat alat yang didesain mirip satelit dan diisi dengan program yang dapat mengukur berat bumi. Konsep sains yang dipakai adalah hukum gravitasi, yaitu : F = G x M x m / r^2, dengan G adalah konstanta gravitasi (6,67 x 10^-11 m^3/kg.s^2), M adalah massa bumi, m adalah massa benda, r adalah jarak benda dan bumi, F adalah massa benda dikali gravitasi. Oleh karena itu M = g x r^2 / G. Satelit pun dirancang dengan adanya sinyal gelombang yang dapat mendeteksi jarak benda dan bumi.
      Bentuk alat : sama seperti satelit pada umumnya.
      

Quiz 1 PRD

Soal Quiz PRD I


Jawaban:

1. Soal 1

2. Soal 2

3. Soal 3

Rabu, 20 November 2013

Tugas Keenam PRD : Spesifikasi Komputer

- Memilih Perangkat Komputer dengan Budget di Bawah 7 Juta Rupiah -

Spesifikasi Komputer dan Harga :
1. Prosesor : Intel Core i5 2500 3.3 Ghz Cache 6 MB Socket LGA 1155
    [Harga Rp 1,860,000]

2. Motherboard Gigabyte GA-Z68XP-UD4 (LGA1155, Z68, DDR3, USB 3, SATA 3)
    [Harga Rp 1,914, 000]

3. Memory Corsair DDR3 Value 4GB PC10600–CMV4GX3M2A1333 C9 (2X2GB)
    [Harga Rp 247,000]

4. Harddisk HDD WDC 750GB SATA3 64MB – Green Power – WD7500AADX
    [Harga Rp 811,000]

5. Power Suplay Aerocool E80-600W
    [Harga Rp 532,000]

6. Cassing Cooler Master ELITE 372 Non Side Window
    [Harga Rp 357,000]

7. Monitor SAMSUNG 16″ S16A100N LCD WIDE SCREEN
    [Harga Rp 750,000]

8. DVD-Room Asus External Slim DVD RW – SDRW 08D2S-U
    [Harga Rp 390,000]

9. Mouse Logitech New Optical Mouse Combo PS2 & USB
    [Harga Rp 64,000]

10. Keyboard Logitech Classic keyboard K120 Black USB
    [Harga Rp 81,000]

TOTAL : Rp 6,925,000

Tugas Kelima PRD : Rahasia Sukses Jepang

Anggota Kelompok:
1. 16513038 Randi Chilyon Alfianto
2. 16513134 Lenny Putri Yulianti
3. 16513188 Alyssa Diva Mustika
4. 16513218 Taufiq Abdullah Salim
5. 16513254 Riyani Prima Dewi

Dibanding negara maju lainnya, masyarakat Jepang memang paling unggul dalam mengelola sampah, khususnya sampah rumah tangga.
  
Bagi orang asing yang pertama kali tinggal di Jepang, penanganan sampah di sini memang terkesan “lebay”. Bukan hanya kita tidak boleh membuang sampah sembarangan, tapi kita juga harus memisah-misahkan berbagai jenis sampah sebelum dibuang.

Setidaknya terdapat tiga rahasia sukses Jepang dalam penanganan sampah rumah tangga. Pertama, tingginya prioritas masyarakat pada program daur ulang. Hampir semua orang Jepang paham mengenai pentingnya pengelolaan sampah daur ulang.

Untuk membangun kesadaran itu, kelompok masyarakat seperti “chonaikai” melakukan aksi-aksi kampanye kepedulian lingkungan di berbagai lapisan masyarakat. Beberapa sukarelawan ada yang secara aktif turun ke perumahan untuk memonitor pembuangan sampah, dan berdialog dengan warga tentang cara penanganan sampah.

Kedua, munculnya  tekanan sosial dari masyarakat Jepang apabila kita tidak membuang sampah pada tempat dan jenisnya. Rasa malu menjadi kunci efektivitas penanganan sampah di Jepang.

Ketiga, program edukasi yang masif dan agresif dilakukan sejak dini. Anak-anak di Jepang, sejak kelas 3 SD sudah dilatih cara membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Hal tersebut membangun kultur buang sampah yang mampu tertanam di alam bawah sadar. Membuang sampah sesuai jenis sudah menjadi “habit”.

Awalnya dulu, resistensi sempat muncul dari beberapa kalangan mengenai perubahan cara membuang sampah ini. Banyak warga, khususnya orang-orang tua, yang memprotes cara baru penanganan sampah, karena dianggap merepotkan. Namun dengan penjelasan dan informasi yang terus menerus mengenai manfaat dari pembuangan sampah, resistensi itu berkurang dengan sendirinya.