Selasa, 15 Oktober 2013

Tugas Keempat PRD : Laporan Penelitian Sampah

Anggota kelompok:
1. 16513038, Randi Chilyon Alfianto
2. 16513134, Lenny Putri Yulianti
3. 16513188, Alyssa Diva Mustika
4. 16513218, Taufiq Abdullah Salim
5. 16513254, Riyani Prima Dewi

SOLUSI ALTERNATIF PERMASALAHAN SAMPAH DI PASAR SIMPANG DAGO

          I.PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang Masalah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya (dikutip daripermasalahansampah.blogspot.com/?m=1).
Unsur-unsur yang mempengaruhi bertambahnya jumlah sampah adalah aktivitas manusia, jumlah/kepadatan penduduk, dan sistem pengelolaan sampah. Pertama, sampah disebabkan oleh aktivitas manusia. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari. Selain itu, jenis sampah (organik atau anorganik) juga mempengaruhi pengelolaan sampah. Kedua, jumlah/kepadatan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di kota-kota besar, khususnya Bandung juga menyebabkan peningkatan dari jumlah sampah. Ketiga, sistem pengelolaan sampah. Sistem pengelolaan sampah, khususnya di kota Bandung juga perlu mendapat perhatian khusus. Timbunan sampah yang semakin luas, terbatasnya lahan yang akan difungsikan sebagai tempat pengolahan sampah menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Problematika seperti ini timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah.
Dari unsur-unsur yang telah disebutkan, kami memutuskan untuk melakukan penelitian pengelolaan sampah di Pasar Simpang Dago, Bandung. Kondisi yang terlihat di sekitaran Pasar Simpang Dago adalah aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari sampah, tempat yang sesak, dan kotornya Pasar Simpang Dago. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menganalisis penyebab permasalahan sampah di Pasar Simpang Dago dan mencarikan solusi alternatifnya dalam penelitian yang berjudul ‘Solusi Alternatif Permasalahan Sampah di Pasar Simpang Dago’.
      B.     Rumusan Masalah
              1.      Apa penyebab masalah sampah terjadi di Pasar Simpang Dago?
              2.      Apa saja dampak yang ditimbulkan sampah bagi masyarakat di sekitar Pasar Simpang Dago?
              3.      Bagaimana peran serta masyarakat sekitar Pasar Simpang Dago dalam mengelola sampah?
              4.      Apa solusi yang tepat dan inovatif dari permasalahan sampah di Pasar Simpang Dago?
      C.     Tujuan
              1.      Mengetahui penyebab masalah sampah terjadi di Pasar Simpang Dago.
              2.      Mengetahui dampak yang ditimbulkan sampah bagi masyarakat di sekitar Pasar Simpang Dago.
              3.      Mengetahui peran serta masyarakat sekitar Pasar Simpang Dago dalam mengelola sampah.
              4.      Mendapatkan solusi yang tepat dan inovatif dari permasalahan sampah di Pasar Simpang Dago.

         II. PENGUMPULAN DATA
      A.    Metode Pengumpulan Data
 Metode pengumpulan data yang akan kami lakukan adalah dengan metode kualitatif, yaitu:
              1.      Observasi
                     Observasi dilakukan dengan mengunjungi tempat yang diidentifikasi memiliki pengelolaan sampah yang kurang baik. Tempat yang kami pilih adalah di Pasar Simpang Dago, Bandung. Kami memotret bukti-bukti real dari pengelolaan sampah yang kurang baik tersebut dengan menggunakan handphone.
               2.      Wawancara
                 Wawancara dilakukan di Pasar Simpang Dago. Kami mewawancarai dua orang, yaitu tukang reparasi arloji dan tukang parkir. Alat yang digunakan adalah handphone untuk merekam hasil wawancara.
Berikut adalah dokumentasi dari wawancara.




Narasumber pertama adalah tukang reparasi arloji, yaitu Bapak Robi. Berikut adalah                                     dokumentasi dengan Bapak Robi.



Narasumber kedua adalah tukang parkir, yaitu Bapak Gugun. Berikut adalah dokumentasi dengan Bapak Gugun.

     B.    Kriteria untuk Perancangan
Perancangan jadwal untuk penelitian:
           a.       Berkumpul di Amphiteater pukul 07.00 WIB.
           b.      Menyelesaikan bab Pendahuluan pukul 07.30-08.30 WIB.
          c.    Mengunjungi tempat observasi di Pasar Simpang Dago dan mengumpulkan data pukul 10.30-11.30 WIB.
           d.    Menyelesaikan bab Pengumpulan Data, Analisa, dan Kesimpulan pukul 11.30-14.00   WIB.
     C.     Kendala
      Kendala yang kami dapatkan selama melakukan penelitian adalah penyesuaian jadwal yang terbatas, menemukan orang yang bersedia diwawancarai, dan  pemilihan tempat observasi strategis yang memiliki masalah pengolahan sampah.

         III.              ANALISA 
     A.    Metode untuk Mencapai Tujuan 
Metode yang akan kami lakukan dalam mencapat tujuan adalah sebagai berikut.
       1.      Pengumpulan data
                Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui penyebab masalah sampah terjadi di Pasar Simpang Dago, dampak yang ditimbulkan, dan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah.
-              Analisis terhadap lokasi di Pasar Simpang Dago
Dari pengamatan yang dilakukan di Pasar Simpang Dago terlihat bahwa terdapat banyak sekali sampah di depan area pasar. Karena sampah-sampah ini Pasar Simpang Dago terlihat kotor dan tidak sehat. Karena banyaknya sampah yang menumpuk dimana-mana juga menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga orang-orang yang lewat pun akan merasa kurang nyaman. Namun, meskipun sampah-sampah yang menumpuk dan bau tidak sedap ini warga masih tetap banyak yang mengunjungi Pasar Simpang Dago untuk membeli makanan dan kebutuhan hidup lainnya. Kemungkinan hal ini terjadi karena mereka sebagian besar sudah terbiasa dengan kotornya dan baunya tempat ini sehingga terlihat sudah tidak terlalu terganggu.
-               Analisis narasumber 1, yaitu Bapak Robi, tukang reparasi arloji.
Bapak Robi telah bekerja sebagai tukang reparasi arloji di Pasar Simpang Dago sejak tahun 2000. Menurut keterangan Bapak Robi, masalah sampah sudah lama terjadi, bahkan sebelum bapak Robi bekerja di Pasar Simpang Dago. Penyebab dari masalah sampah adalah karena seluruh masyarakat di Simpang Dago membuang sampah di Pasar Simpang Dago dan tempat pembuangan sampah yang masih sedikit. Dampak yang dirasakan oleh para penjual dan masyarakat di sekitaran Pasar Simpang Dago adalah kotornya pasar dan jalanan yang macet karena timbunan sampah terkadang diletakkan di tengah jalan. Masyarakat di Dago belum memiliki solusi untuk permasalahan sampah. Pada tahun 2009, para pengelola sampah pernah berinisiatif membuang sampah dengan menggunakan mobil keliling. Akan tetapi, lama kelamaan sampah jadi ditumpuk di tengah jalan. Hal ini menjadi keresahan bagi para penjual di Pasar Simpang Dago. Harapan dari Bapak Robi adalah agar sampah ditimbun atau dikumpulkan di tempat khusus, bukan di depan pasar, agar tidak menggangu jalan dan tidak menyebabkan macet.
-               Analisis narasumber 2, yaitu Bapak Gugun, tukang parkir.
Bapak Gugun telah bekerja sebagai tukang parkir di Pasar Simpang Dago sejak tahun 2000. Menurut keterangan Bapak Gugun, masalah sampah terjadi jika ada masalah dengan para petugas yang mengambil sampah, contoh ketika terjadi longsor di sekitaran Dago. Pada saat longsor, tidak ada petugas sampah yang mengambil sampah sehingga menimbulkan bau dan kemacetan. Dampak yang ditimbulkan dari penumpukan sampah di Pasar Simpang Dago adalah terlihat kotor dan bau. Peran masyarakat yang sudah dilakukan adalah dengan adanya petugas sampah yang membuang sampah dengan mobil atau gerobak. Cara kerja dari petugas sampah adalah peletakan sampah di Pasar Simpang Dago pada pagi, siang, dan malam hari. Selanjutnya, akan diangkut sekali pada malam hari. Harapan dari Bapak Gugun adalah peningkatan kualitas kerja dari petugas sampah agar lebih tepat waktu dan adanya penambahan armada petugas sampah.
       2.      Melakukan diskusi bersama.
Diskusi dilakukan di CC Barat Institut Teknologi Bandung. Hal-hal yang didiskusikan adalah mengenai solusi-solusi alternatif yang dapat diterapkan untuk mengurangi pengelolaan sampah di Pasar Simpang Dago, Bandung.
    B.     Cara Menghasilkan Solusi Alternatif
Solusi yang didapatkan melalui diskusi bersama adalah sebagai berikut.
       1.      Untuk jangka panjang, bisa dikembangkan robot pengelolaan sampah. Prinsip kerja dari robotnya adalah mendeteksi adanya sampah dengan alat sensorik yang ditanamkan dalam robot, selanjutnya sampah akan diambil dengan cara seperti penyedotan debu atau penggunaan tangan dari robot itu sendiri.
      2.   Pemerintah dapat melakukan suatu usaha untuk mengajak para warga yang tinggal di sekitar Pasar Simpang Dago untuk bersama-sama membersihkan daerah sana. Karena itu, perlu adanya koordinasi antara warga, petugas kebersihan, dan pemerintah sehingga kegiatan kerja bakti tersebut dapat terwujud dan berjalan dengan lancar. Setelah dilakukan kerja bakti, untuk membersihkan daerah tersebut, kita dapat mencari tempat alternatif baru sebagai tempat pembuangan sampah baru yang tidak menganggu warga dan para pengguna jalan. Tempat alternatif yang disarankan adalah tempat yang luas, jauh dari pemukiman, dan sekaligus menjadi tempat yang strategis untuk daur ulang sampah.
       3.  Pendirian organisasi atau wadah untuk pengelolaan sampah. Anggotanya terdiri dari orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap sampah dan memiliki kreativitas untuk mendaur ulang sampah. Organisasi atau wadah tersebut dapat berkoordinasi dengan para petugas sampah sehingga sampah-sampah yang ada di Pasar Simpang Dago tidak terbuang dengan percuma dan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
      4.  Membuat mobil pengolah sampah. Prinsip kerjanya adalah awalnya sampah dipilah menjadi beberapa bagian, seperti sampah organik, kertas, plastik, dan besi. Selanjutnya, disiapkan empat mobil pengolah sampah-sampah tersebut. Tiap mobil akan mengolah sampah-sampahnya menjadi produk baru, misalnya mobil pengolah organik menciptakan pupuk, mobil pengolah kertas akan menghasilkan kertas baru melalui proses peleburan, mobil pengolah plastik dan besi akan menghasilkan lelehannya untuk diproduksi kembali di pabrik dan digunakan kembali. Selain mengurangi tumpukan sampah di Pasar Simpang Dago, pengolahan mobil sampah ini juga lebih efisien karena tidak memerlukan tempat yang luas.

         IV.              KESIMPULAN
 1. Penyebab masalah sampah yang terjadi di Pasar Simpang Dago adalah karena kurangnya     tempat pembuangan sampah, kurangnya armada petugas kebersihan, dan belum adanya tempat khusus sebagai tempat pengumpulan sampah.
 2. Dampak yang akan ditimbulkan sampah bagi masyarakat di sekitar Pasar Simpang Dago adalah aroma tidak sedap yang disebabkan oleh sampah dan kemacetan jalan di depan Pasar Simpang Dago yang disebabkan oleh tumpukan sampah yang terkadang ditumpuk sampai ke tengah jalan.
 3. Peran serta masyarakat sekitar Pasar Simpang Dago dalam mengelola sampah terlihat dari adanya petugas kebersihan yang beroperasi menggunakan mobil atau gerobak pengangkut sampah.
 4. Solusi yang tepat dan inovatif dari permasalahan sampah di Pasar Simpang Dago adalah mengembangkan mobil pengolah sampah. Selain mengurangi timbunan sampah, solusi ini juga bisa sekaligus mendaur ulang sampah tanpa harus mencari tempat yang luas. Namun, alangkah baiknya agar penumpukan sampahnya tidak diletakkan di daerah pemukiman atau pasar agar tidak menganggu aktivitas dan kenyamanan masyarakat sekitar.

link:

lilink

Tidak ada komentar:

Posting Komentar