Kamis, 12 September 2013

Part 2 : Tugas Pertama PRD (Kasus Pelanggaran)

KASUS PELANGGARAN ETIK ENGINEERING BIDANG IT

Saat ini kebutuhan akan teknologi jaringan komputer, khususnya internet, semakin meningkat. Selain sebagai media informasi, internet juga menjadi komunitas komersial terbesar dan terpesat pertumbuhannya yang menembus berbagai batas negara. Melalui dunia internet, atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Segi positif dari cyberspace ini tentu adalah menambah tren perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreativitas manusia. Namun, dampak negatif dari internet tidak bisa juga dihindari.
               Seiring dengan perkembangan teknologi internet, muncullah kejahatan yang dikenal dengan sebutan cybercrime. Cybercrime didefinisikan sebagai tindak kriminal yang memanfaatkan teknologi komputer berbasis kecanggihan perkembangan teknologi internet sebagai alat kejahatan utama. Contoh cybercrime ini adalah spamming, kejahatan terhadap HAKI, akses illegal, malware, serangan DoS, penipuan identitas, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit, aksi pornografi, penyadapan transmisi data orang lain, dan pemanipulasian data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Cybercrime telah menjadi ancaman stabilitas sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.
                Berikut ini adalah contoh-contoh kasus cybercrime.
1.       Pelanggaran privasi oleh karyawan Google
Google memberikan pernyataan serius pada Juli 2010 berkaitan dengan pemecatan karyawannya. Engineer tersebut adalah David Barksdale, seorang engineer yang bekerja di kantor Google Seattle. Barksdale dilaporkan telah mengintip percakapan pengguna saat chatting menggunakan Layanan Google Talk. Hal ini melanggar salah satu kebijakan Google untuk tidak  membuka akun dari pengguna Google.
Sebagai Site Reliability Engineer di kantor Google, Washington, Barksdale mampu mengintip percakapan empat orang remaja. Namun, Barksdale menyalahgunakan posisinya sebagai engineer penting yang bertugas mengevaluasi pelayanan Google. Menurut pengakuan seorang sumber, tak hanya Google Talk, Barksdale juga menyadap percakapan pengguna berusia 15 tahun yang menggunakan layanan Google Voice. Orang tua dari anak-anak tersebut kemudian mengeluh karena mereka mendapatkan perkataan-perkataan bernada seksual yang ditujukan kepada anak-anak mereka. Klarifikasi dari Google yang menyatakan pemecatan dianggap sebagai sebuah tindakan yang terlambat.

Analisis: Kasus David Barksdale ini merupakan salah satu kasus pelanggaran kode etik engineering. Barksdale jelas menganggu keselamatan dan kesejahteraan para pengguna Google karena telah mengganggu privasi pengguna. Terbukti dengan adanya keluhan-keluhan dari orang tua para remaja tersebut. Ia pun melakukan aksi kecurangan dengan memanfaatkan jabatannya di SRE, yang memang memiliki wewenang untuk mengakses data-data sensitif pengguna Google, untuk menyadap data pengguna dan bahkan mengirimkan perkataan-perkataan bernada seksual kepada penggunanya. Maka pantaslah jika Google melakukan pemecatan kepada David Barksdale. Selain, itu, pihak Google sebaiknya melakukan pengawasan dan penjagaan lebih terhadap para karyawannya agar kasus yang sama tidak terulang lagi.

2.       Malware Madi Incar Organisasi di Timur Tengah
Peneliti dari Symantec, Kaspersky, dan Seculert telah menemukan Madi (Madhi). Ini adalah suatu program jahat yang relatif baru dan mengincar organisasi dari Timur Tengah. Diwartakan Softpedia, Rabu (18/7/2012), program jahat ini pertama kali terlihat pada Desember 2011. Target utama Madi adalah sistem komputer dari Iran, Israel, Saudi Arabia dan Afghanistan. Namun, program jahat ini juga mengincar sistem komputer dari wilayah lain, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru dan Yunani. Organisasi yang diserang dengan bantuan program jahat jenis Trojan ini adalah agensi pemerintah, perusahaan finansial, perusahaan teknisi infrastruktur penting, perusahaan minyak, dan lembaga riset. Setelah terpasang dalam sebuah perangkat, Madi sanggup mengambil screenshots, merekam suara, menerima struktur disk, menghapus data dan memutakhirkan diri sendiri. Selain itu program jahat ini juga memiliki kemampuan keylogging untuk mengumpulkan data-data sensitif. Meski lokasi dan target serangannya mengindikasikan program jahat itu dibuat atas sponsor pemerintah suatu negara, para ilmuwan menemukan bukti lain yang menunjukkan program jahat ini mengandalkan social engineering untuk menginfeksi. 

Analisis : Pembuatan malware Madi ini termasuk pelanggaran kode etik engineer karena dimanfaatkan untuk menyerang organisasi pemerintahan di berbagai negara, di antaranya agensi pemerintah, perusahaan finansial, perusahaan teknisi infrastruktur penting, perusahaan minyak, dan lembaga riset. Gangguan stabilitas organisasi-organisasi tersebut tentu bisa berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan negara yang bersangkutan. Ini juga merupakan aksi kejahatan dan kecurangan yang bersifat tidak jujur karena mengumpulkan data-data sensitif suatu organisasi yang seharusnya tidak diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan. Untuk mencegah penyebaran lebih jauh, sebaiknya ada hukum yang tegas terhadap kejahatan malware ini. Selain itu, diperlukan pengamanan lebih terhadap data-data yang bersifat sensitif. Saat ini telah mulai dikembangkan biometric technology, seperti fingerprint. Pengamanan melalui biometric technology ini bisa dijadikan alternatif dan dikembangkan lebih kompleks lagi sebagai pengaman data yang lebih baik.

3.       Trojan Perbankan Mendominasi Malware Email
Pembuat antivirus Kaspersky melaporkan hasil monitoring spam pada Juli 2013 yang menunjukkan target malware masih sama seperti sebelumnya, yaitu data personal pengguna. Kebanyakan kasus spam melibatkan program berbahaya dari Trojan perbankan yang mengambil data personal untuk mengakses layanan perbankan online.  Program spyware terkenal, Zbot/ZeuS, menyumbang 23 persen dari seluruh lampiran berbahaya dan menyasari pengguna layanan perbankan online yang login menggunakan sistem Windows atau menggunakan perangkat mobile Android. Biasanya para pelaku menggunakan email palsu yang telah disusupi Trojan Zbot dan dibuat mirip seperti notifikasi resmi dari bank, toko online, jejaring sosial, atau layanan kurir ternama. Pesan palsu menggunakan nama Bank of America adalah salah satu yang menonjol pada Juli kemarin. Malware mengintersepsi permintaan browser ke situs bank yang dimaksud dan meminta pengguna mengisi berbagai "informasi tambahan" yang bertele-tele demi "memastikan keamanan". Namun, alih-alih berhasil melakukan login, Trojan perbankan mendapat akses ilegal atas uang pengguna.  Beragamnya Trojan perbankan yang menyasar sistem operasi Android saat ini memungkinkan pelaku untuk mengintersepsi kode konfirmasi transaksi yang biasanya dikirim bank kepada pengguna, misalnya melalui SMS, dan mengirim kode ini ke diri mereka sendiri. Pada Juli kemarin, Trojan perbankan berada di posisi 15 dalam Top 20 Ancaman Email, SMS-Flooder, AndroidOS dan mencatat rekor baru untuk program di kategori ini. Fungsi yang dimiliki program ini memungkinkan untuk membuat dan mengirim SMS secara masal. Kejadian-kejadian utama di dunia juga masuk dalam email spam pada Juli kemarin. Kelahiran putra pewaris kerajaan Inggris, pengadilan dan kesulitan yang dihadapi Edward Snowden, penurunan Presiden Mesir Muhammad Mursi, dieksploitasi pelaku untuk menarik perhatian terhadap iklan spam untuk berbagai barang, atau biasa disebut email penipuan Nigeria, yang berusaha mendapatkan uang dari pengguna yang mudah tertipu.

Analisis : Program berbahaya dari Trojan perbankan ini juga melanggar kode etik engineering karena mengancam keamanan dan kesejahteraan para pengguna perbankan online. Munculnya Trojan ini tentu akan meresahkan pengguna karena banyaknya kemungkinan kasus penipuan dan kecurangan. Hal ini bersifat tidak jujur dan seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang engineer. Sebaiknya, hukum yang lebih tegas di bidang IT segera diberlakukan agar tidak meresahkan para pengguna dunia online. Banyaknya situs dan program yang mudah diserang oleh berbagai virus dan program berbahaya ini juga sebaiknya menjadi tantangan para programmer untuk membuat program dengan keamanan yang lebih baik lagi.

Kesimpulan
Dari ketiga contoh tersebut, didapatlah kesimpulan bahwa masih banyaknya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh engineer dalam bidang IT. Pelanggaran yang dilakukan adalah berupa penyalahgunaan jabatan dalam engineering, penyebaran malware dan program-program berbahaya yang bisa mencuri, mengubah, bahkan merusak data personal orang atau organisasi lain tanpa izin. Bila hal ini dibiarkan terjadi terus-menerus, tentu akan terjadi kekacauan dan ketidakstabilan, khususnya bagi organisasi pemerintahan negara. Oleh karena itu, diharapkan adanya tindakan yang lebih tegas dan konkret terhadap pelanggar kode etik engineer ini serta peningkatan keamanan terhadap berbagai program.



Sumber:
1.       Berita Net, 2010. Google Pecat Engineer karena Pelanggaran Privasi (online), (http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/Google-pecat-engineer-karena-pelanggaran-privasi%20.html) diakses Sabtu, 31 Agustus 2013 pukul 20.40 WIB.
2.       Blogspot, 2012. Artikel tentang Kejahatan dan Praktek, (online), (http://alandacreative.blogspot.com/2012/03/artikel-tentang-kejahatan-dan-praktek.html) diakses Jumat, 30 Agustus 2013 pukul 20.00 WIB.
3.       Blogspot, 2012. Cybercrime (online), (http://jembatanbiru.blogspot.com/2012/11/cybercrime-adalah-istilah-yang-mengacu.html) diakses Jumat, 30 Agustus 2013 pukul 20.15 WIB.
4.       Okezone, 2010. Karyawan Google ‘Intip’ Percakapan Pengguna (online), (http://techno.okezone.com/read/2010/09/15/55/372365/karyawan-google-intip-data-percakapan-pengguna) diakses Sabtu, 31 Agustus 2013 pukul 17.00 WIB.
5.       Yiela, 2013. Trojan Perbankan Mendominasi Malware Email Juli (online), (http://www.yiela.com/view/3248031/-trojan-perbankan-mendominasi-malware-email-juli-) diakses Jumat, 30 Agustus 2013 pukul 20.40 WIB.
6.       Yiela, 2012. Malware Madi Incar Organisasi di Timur Tengah (online), (http://www.yiela.com/view/2551874/malware-madi-incar-organisasi-di-timur-tengah) diakses Jumat, 30 Agustus 2013 pukul 21.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar